BAPPEDA REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang siap berkompetisi dengan Kota Semarang, Solo, Pekalongan, Cilacap dan Sukoharjo dalam ajang Lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2023. Kampung KB Abadi Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem mewakili lomba ini.
Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz ketika menyambut kedatangan tim penilai evaluasi Kampung KB di Rumah Dinas Bupati, Senin (10/4/2023) mengaku cukup berat berkompetisi dengan daerah-daerah nominasi 6 besar ini. Namun, pihaknya optimis dengan torehan prestasi Kampung KB di Tegaldowo ini mampu menjadi catatan penting tim penilai.
”Kampung KB yang mewakili Rembang ini lokasinya jauh dari pusat kota. Sehingga pemberdayaan disana sangat terasa,” katanya.
Senada dengan Bupati, Ketua Kelompok Kerja Kampung KB, Dwi Joko Supriyanto dalam paparan kepada tim penilai menyampaikan 11 inovasi dari Kampung KB Abadi Tegaldowo. Meliputi Taman hatinya PKK, Kelompok Wanita Tani, Pemanfaatan Pekarangan dan Pengembangan Pangan Lokal (P4L) , Pemuda Nyablon, Sekolah Sepakbola (SSB), rak sedekah, kebun bibit desa, ternak kambing rumah karantina, sanggar tani ronggo dito, seni barong aji kaloko.
“Di tahun 2000an, Tegaldowo terkenal dengan pernikahan dini, sampai masuk majalah. Berkat perjuangan warga Tegaldowo, satu-satunya jalan untuk memutus pernikahan dini harus ada SMK. Karena kalau ke Blora biaya transportasinya mahal. Begitu juga ke Rembang. Alhamdulillah sekarang pernikahan dini, sudah tidak ada,” bebernya.
Penghargaan yang telah diterima warga Desa Tegaldowo meliputi juara 1 Lomba Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2020, dinobatkan sebagai Desa Mandiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2023, pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 dan pelaksana terbaik SDGs tingkat nasional.
Koordinator tim penilai, Budi Dayanti mengatakan kedatangan tim penilai ini untuk melakukan verifikasi lapangan atas isian formulir oleh Kampung KB Desa Tegaldowo. Pengecekan dilakukan terhadap data dan profil yang disajikan oleh Kampung KB Abadi.
“Tim penilai tidak hanya sekedar melihat yang sudah disajikan dalam profil, dibuktikan melalui wawancara dan melihat dokumentasi secara langsung,” imbuhnya.
Selain Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menurut Budi Dayanti pihaknya juga melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa maupun Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah. (MK/DW)