BAPPEDA REMBANG – Badan Perencananaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda Rembang) secara resmi mencanangkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Jumat (28/1/22) pagi. Pencanangan yang dikemas dengan apel pagi ini langsung dihadiri oleh Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’.
Gus Hanies (sapaan akrabnya-red) mengatakan tantangan-tantangan yang dihadapi Kabupaten Rembang perlu dijawab dengan perencanaan yang strategis. Pasalnya, Rembang menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Tantangan itu diantaranya angka kemiskinan yang masih tinggi sebesar 15,8 persen di tahun 2021, angka pengangguran terbuka di atas 4 persen, pertumbuhan ekonomi menurun akibat pandemi Covid-19, infrastruktur jalan banyak yang rusak dan indeks pembangunan manusia di Rembang masih di angka 70-an persen,” katanya.
Gus Hanies mengungkapkan dirinya bersama Bupati Rembang, Abdul Hafidz telah mencanangkan smart city. Harapannya supaya dibantu untuk mewujudkannya dengan perencanaan yang baik dengan terus mengupdate permasalahan di daerah dan isu strategis yang harus digarap. Utamanya ketika Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Selaras dengan Gus Hanies, Kepala Bappeda Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati mengungkapkan pihaknya menyetujui adanya perubahan di dalam perencanaan melalui smart city. Misalnya di dalam kegiatan Musrenbangkab, ketika pandemi kemarin telah mengkombinasikan antara penggunaan Informasi Teknologi (teleconference) dengan kegiatan di luar jaringan.
“Memang kita disuruh untuk melibatkan masyarakat dengan aktif. Kita sudah mulai dengan sistem, sistem itu sudah agak lama. Sistem itu bisa diakses oleh siapa saja,” Tambahnya.
Di sisi lain, pencanangan ini dilakukan dengan penandatanganan komitmen bersama pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani oleh semua pegawai Bappeda Rembang. (MK)