Dialog Kearifan Lokal dan Budaya Rembang 2025 Digelar di Kecamatan Sluke

Dialog Kearifan Lokal dan Budaya Rembang 2025 Digelar di Kecamatan Sluke

Share this Post

Setiap daerah memiliki kearifan lokal yang menjadi bagian penting dalam membentuk jati diri dan karakter masyarakatnya. Hal tersebut menjadi fokus pembahasan dalam Dialog Kearifan Lokal dan Budaya Rembang 2025 yang digelar di Kecamatan Sluke.

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi bersama untuk menggali nilai-nilai budaya lokal Rembang, baik yang berkaitan dengan tradisi, sejarah, maupun praktik sosial yang masih hidup di tengah masyarakat. Berbagai pandangan dan gagasan disampaikan oleh peserta dialog mengenai peran budaya dalam menjaga identitas daerah sekaligus mendukung arah pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam dialog tersebut, kearifan lokal dipandang tidak hanya sebagai warisan masa lalu, tetapi juga sebagai modal sosial yang dapat menjadi pijakan dalam perencanaan pembangunan daerah. Pelestarian budaya dinilai penting agar perkembangan zaman tidak menggerus identitas lokal yang telah terbentuk secara turun-temurun.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran bersama akan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi serta keunikan budaya Rembang. Nilai-nilai budaya lokal diharapkan dapat terus hidup dan beradaptasi dengan dinamika pembangunan, sehingga tetap relevan bagi generasi mendatang.

Dialog Kearifan Lokal dan Budaya Rembang 2025 menjadi wujud komitmen bersama untuk merawat identitas budaya daerah sekaligus menjadikannya bagian integral dari pembangunan Kabupaten Rembang yang berkelanjutan.