Pemkab Beri “Sangu”, Ratusan Siswa Bisa Bersekolah Lagi

BAPPEDA REMBANG – Ratusan siswa yang semula masuk dalam kelompok Anak Tidak Sekolah (ATS) bisa kembali bersekolah. Pasalnya melalui Program GASPOL 12 (Gerakan Ayo Sekolah POL 12 Tahun), Pemkab memfasilitasi “sangu” (Bahasa jawa) yang artinya uang saku kepada 157 siswa putus sekolah yang kembali mengenyam Pendidikan SD, SMP dan SMA sederajat.

Pemberian bantuan sosial khusus ATS yang berbentuk buku tabungan ini secara simbolis diberikan oleh Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ di Gedung Hijau, Kamis (5/1/2023).

Dilansir dari rembangkab.go.id, nominal bantuan sosial yang diberikan oleh Pemkab kepada ATS yang mau melanjutkan sekolah di tingkat SD Rp. 500.000, SMP sederajat Rp. 600.000 dan SMA/SMK sederajat Rp. 800.000. Total anggaran bansos untuk program itu senilai Rp. 109.300.000, -.

Ratusan siswa yang berhasil “dikembalikan” ke sekolah dan melanjutkan pendidikannya itu terdiri atas tujuh siswa untuk jenjang SD/MI/Paket A, 71 Siswa jenjang SMP/MTS/Paket B dan 79 Siswa SMA/MA/Paket C.

Wabup mengapresiasi upaya tim GASPOL 12 selama tahun 2022 yang telah berhasil membujuk 157 dari 1.477 anak tidak sekolah dari enam kecamatan. Enam kecamatan tersebut yang menjadi sasaran meliputi Kecamatan Sumber, Pancur, Pamotan, Kragan, Sarang dan Sedan.

Diungkapkan Gus Wabup rata- rata ATS yang belum mau kembali bersekolah karena mereka sudah bekerja dan ada yang memilih masuk pondok pesantren meninggalkan sekolah formal.

“Capaian itu sudah luar biasa di tengah tantangan masih adanya pandemi. Penyebab paling banyak mereka putus sekolah karena ekonomi, kalau masalahnya ekonomi ada bantuan, meskipun tidak banyak kami komitmen untuk membantu. Kalau masalah lain kita membuka ruang diskusi, ” ungkapnya.

Salah satu penerima bantuan asal Desa Jeruk Kecamatan Pancur, Ahmad Ridwan Ansori mengaku bersyukur bisa kembali bersekolah setelah berhenti karena orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi.

“Alhamdulillah terbantu untuk biaya transport dan operasional sekolah. Putus sekolah satu tahun karena ada covid-19, ekonomi keluarga terganggu, ” tuturnya.

Disisi lain, Tim GASPOL 12 selain melakukan pendataan juga mendampingi ATS hingga kembali ke sekolah masing-masing. Selain bantuan berupa materil, pembardayaan skill juga diberikan yang diharapkan mampu menjadi penyemangat untuk kembali belajar di sekolah. (MK)