BAPPEDA REMBANG – Hasil pohon lontar berupa nira yang masyarakat Rembang kenal dengan sebutan Legen sekarang bisa tahan 2 minggu. Hal ini karena inovasi pasteurisasi legen yang dikembangkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Institut Pertanian Bogor (KKN-T IPB) yang melakukan program di Desa Pedak Kecamatan Sulang Rembang.
Perwakilan mahasiswa KKN-T, Said Arsandi mengatakan timnya melakukan inovasi legen menjawab keluhan warga yang menyebutkan legen tidak bisa tahan lama atau biasanya hanya bertahan satu hari saja. ”Dengan sistem ini, kami melakukan pengurangan kandungan alkohol dalam legen dan menggunakan kemasan beling, sehingga bisa tahan lama dengan rasa yang tetap. Harapnya ini bisa diteruskan warga agar bisa jadi oleh-oleh,” katanya.
Hal ini disampaikanya dalam kegiatan Lokakarya 2 KKN Tematik IPB 2022 sekaligus penyelesaian program di Aula Bappeda Rembang, Jumat (29/7/2022) pagi. Selain inovasi legen, temuan lainya seputar digitalisasi di desa, penyuluhan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penganggulangan stunting hingga masterplan desa wisata.
Korwil Rembang Ir. Hermanu Widjaja, M. SC.Agr mengatakan lokakarya merupakan kegiatan untuk melihat program yang sudah dijalankan oleh mahasiswa KKN-T. ”Lokakarya ini merupakan media untuk mensosialisasikan hasil kegiatan. Hasilnya bisa dijadikan acuan untuk program yang dilakukan mahasiswa. Program yang baik semoga dilanjutkan,” katanya.
Sementara Kepala Bappeda Rembang, Ir. Dwi Wahyuni Hariyati, MM. mengatakan, Pemerintah Kabupaten membuka lebar pintu bagi mahasiswa KKN. Menurutnya, mahasiswa yang sudah dibekali ilmu di perguruan tinggi bisa bermanfaat di masyarakat Rembang.
Pihaknya berharap ada lanjutan dari KKN yang hanya berlangsung sekitar 40 hari saja. “Saya membuka lebar kelanjutan program, karena ini potensi yang harus dikembangkan dan jangan sampai berhenti,” katanya.
KKN-T merupakan satu bentuk program pengabdian dari kampus yang dikemas dengan cara menempatkan mahasiswa ke desa-desa di seluruh Indonesia. Program KKN-T di Kabupaten Rembang terbagi dalam empat desa, yaitu Desa Pedak, Karangsari, Tambakagung dan Mojorembun. (MK/DW)