BAPPEDA REMBANG – Guna percepatan akselerasi pembangunan Kabupaten Rembang diperlukan inovasi mengingat perkembangan dunia yang semakin pesat. Jika inovasi tidak segera dilakukan, kita akan ketinggalan dan sulit untuk pulih dari masa pandemi.

Demikian dikatakan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ ketika memberi sambutan dalam kegiatan Sosialiasai Pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Rembang tahun 2022 di Aula Bappeda Rembang, Senin (6/9/2022).

Menurut Gus Hanis, sapaan akrabnya Inovasi ini harus segera dilakukan pasalnya pasca pandemi covid-19 berimbas pada keterbatasan anggaran dan keadaan masyarakat. Sehingga pemulihan harus segera dilakukan, salah satunya dengan sebuah inovasi.

Pihaknya mengharapkan komitmen untuk selalu berinovasi disemua lini pemerintahan dan stakeholder terkait. ”Kita ini sudah mengalami keterbatasan dana, SDM, dan waktu. Tetapi harus tetap berinovasi. Kalau perlu kita buat perlombaan atau awards untuk opd dan stakeholder terkait,” harapnya.

Wakil Ketua DPRD Rembang, H. Supadi mengatakan inovasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pihaknya mendorong Pemkab untuk percepatan peningkatan kesejahteraan dengan upaya melakukan inovasi daerah.

“Inovasi merupakan pembaharuan untuk kesejahteraan. Apa dan bagaimana inovasi daerah untuk menunjang pemerintah daerah. Kami mendukung,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati menjelaskan yang termasuk dalam bentuk inovasi daerah adalah tentang tata kelola pemerintahan yang meliputi Inovasi tata laksana internal, fungsi  manajemen dan pengelolaan  unsur manajemen.

Selanjutnya, pelayanan publik meliputi inovasi proses pemberian layanan dan barang/jasa publik. Terakhir, inovasi dalam bentuk lainnya yang berurusan dengan pemerintahan yang menjadi  kewenangan daerah. (MK/DW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *