BAPPEDA REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menargetkan Rembang Zero New Stunting atau tidak ada lagi stunting baru. Hal ini disampaikan Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) percepatan penurunan stunting di Aula Lantai 4 Setda Rembang, Rabu (8/6/2022).
Abdul Hafidz mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya serius dari Pemkab untuk mencegah kasus stunting yang mengganggu tumbuh kembang badan dan otak anak. Untuk itu Bupati menginstruksikan agar Posyandu diaktifkan lagi diseluruh wilayah. Dimana selama pandemi covid-19, sebagian Posyandu sempat tidak beroprasi.
“Stunting ini, akan mempengaruhi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. Karena dari sisi postur maupun kecerdasan terhambat,” ujarnya.
Pihaknya berharap dalam penanganan stunting melibatkan semua pihak, mulai organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan.
Sementara itu dikutip dari rembangkab.go.id, Ketua tim pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan menurut WHO, batasan jumlah kasus (prevalensi) stunting suatu wilayah sebesar 20 persen.
Berdasarkan data aplikasi elektronik – Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) data prevalensi stunting di Rembang pada tahun 2021 sebanyak 14,10 persen.
Sementara target prevalensi stunting tingkat nasional tahun 2024 sebanyak 14 persen dan Jawa Tengah 12 persen. Sementara itu, target Pemkab Rembang di angka 11,21 persen. (MK/DW)